Cara Kerja dan Fungsi Secondary High Speed System

loading...
Pada karburator yang digunakan pada mobil biasanya menggunakan tipe double barel yang mana itu artinya karburator tersebut terdapat sistem utama (primary high speed system) dan sistem kedua (secondary high speed system).

Sistem utama atau primary high speed system akan bekerja pada beban ringan atau kecepatan sedang. Setelah mencapai titik maksimum yang mana sistem utama tidak dapat mencukupi lagi kebutuhan bahan bakar dan udara, maka secondary high speed system akan mulai bekerja. Ini terjadi ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau bekerja pada beban yang berat.

Secondary high speed system dibuat hampir sama dengan sistem utama, akan tetapi secondary high speed system ini dibuat untuk bekerja ketika mesin membutuhkan output yang lebih besar seperti pada saat beban yang berat dan kecepatan tinggi.

Karena kegunaan itulah, umumnya ukuran dari nozle, ventury dan jet pada secondary high speed system ini dibuat lebih besar (diameternya). Terdapat dua jenis mekanisme yang ada pada karburator mobil yaitu tipe damper valve (bobot) dan tipe vacuum diapragma.
1. Secondary High Speed System Tipe Damper Valve (Bobot) Tipe yang pertama adalah tipe damper valve yang disebut juga dengan tipe bobot. Disebut tipe bobot karena memang terdapat komponen yang dinamai dengan bobot. Bobot ini dihubungkan dengan poros throttle valve di atas katup seconder (HSV (High Speed Valve). Tipe yang satu ini bekerja berdasarkan kevakuman di saluran masuk (intak manifold). Tipe bobot ini sekarang sudah jarang digunakan, karena kerjanya kurang dapat maksimal.
Secondary High Speed System
Secondary High Speed System

Cara Kerja :   Ketika katup throttle utama atau primary throttle valve membuka sekitar 55 derajat. secondary throttle valve baru mulai membuka. Akibatnya tekanan di bawah high speed valve menjadi rendah, sehingga udara di atas high speed valve cenderung untuk membuka high speed valve. Akan tetapi karena pada high speed valve belum dilengkapi dengan bobot, maka high speed valve  belum dapat membuka. Apabila pada saat itu putaran mesin ditambah, tekanan dibawah high speed valve akan semakin rendah dan perbedaan di atas dan di bawah high speed valve semakin besar pula, sehingga tekanan udara mampu melawan bobot dan terbukalah high speed valve. 
Setelah high speed valve, selain melalui secondary small ventury dan bahan bakar mengalir small ventury melalui secondary main jet, bercampur dengan udara dari main air bleeder dan ke secondary nozzle.
2. Secondary High Speed System tipa Vacum Diafragma Pada tipe ini untuk membuka katup throttle yang kedua dihubungkan dengan diapragma dan diapragma mengambil kevakuman dari ventury.
Cara Kerja
Secondary High Speed System
Secondary High Speed System
Ketika mesin berputar pada putaran rendah,vacuum yang dihasilkan oleh vacuum bleeder pada primary masih lemah, sehingga vakum di dalam rumah diapragma juga masih lemah, dan secondary throttle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle valve terbuka, vacuum yang timbul pada rumah dipragma menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal iini menyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan bakar keluar dari secondary nozzle.

Sumber: www.bisaotomotif.com
loading...
Back To Top